KKN dan Pengabdian kepada Masyarakat FP UB: Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah
Ditulis oleh: Syarla Laili Nur Afifah
Desa Tegalasri, 21 Juli 2024 – Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (UB) mengadakan sosialisasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema Pemanfaatan Keanekaragaman Hayati untuk Meningkatkan Kesuburan Tanah di Desa Tegalasri. Acara ini dihadiri oleh Kepala Kecamatan Wlingi, Kepala Desa Tegalasri Ibu Retnoningsih, dosen pembimbing lapang Dr. Reni Ustiatik, S.P., M.P., serta masyarakat desa setempat.
Dalam sambutannya, Bapak Suwito S.Sos., M.Si. selaku Kepala Kecamatan Wlingi menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap program KKN ini. “Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kesejahteraan petani di Desa Tegalasri. Pemanfaatan keanekaragaman hayati untuk pembuatan pupuk organik, kita bisa meningkatkan kesuburan tanah secara alami dan berkelanjutan,” ujar Bapak Suwito.
Kepala Desa Tegalasri, Ibu Retnoningsih, juga menyampaikan harapannya agar program ini dapat membawa perubahan positif bagi desa. “Kami sangat berterima kasih kepada mahasiswa UB yang telah memilih Desa Tegalasri sebagai lokasi KKN. Kami berharap dengan adanya program ini, para petani di desa kami dapat memanfaatkan sumber daya alam yang ada untuk meningkatkan produktivitas pertanian,” kata Retnoningsih.
Dr. Reni Ustiatik, selaku dosen pembimbing lapang, menjelaskan pentingnya penggunaan pupuk organik dalam pertanian. “Pupuk organik tidak hanya meningkatkan kesuburan tanah, tetapi juga membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan kesehatan tanaman. Melalui pemanfaatan keanekaragaman hayati, kita dapat menghasilkan pupuk organik yang efektif dan ramah lingkungan,” jelas Dr. Reni.
Gambar 1. Pemaparan Terkait Pentingnya Penggunaan Pupuk Organik dalam Pertanian kepada Masyarakat dan Petani di Desa Tegalasri, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar
Sosialisasi ini memaparkan materi dan juga menampilkan demonstrasi langsung pembuatan pupuk organik oleh Dr. Reni Ustiatik, S.P., M.P., Ristika Suci Aryadi, Jingga Anggreina, Moch Dwi Kurniawan, Muhammad Bara, dan Muhammad Rizky Faudzan dengan memanfaatkan bahan-bahan alami seperti limbah rumah tangga yang mudah ditemukan di sekitar desa. Masyarakat dan petani diberikan pelatihan dan panduan langkah demi langkah tentang cara membuat pupuk organik sendiri, mulai dari pengumpulan bahan, proses fermentasi, hingga aplikasi di lahan pertanian. Ada juga pemaparan materi mengenai “Identifikasi Permasalahan dan Upaya dalam Meningkatkan Produktivitas Kopi di Desa Tegalasri” oleh Callista Fransisca Tulus dan Islamay Nor Azreil Larizky serta pemaparan materi “Interpretasi Peta Kesesuaian Lahan di Desa Tegalasri” oleh Edward Marcianus dan Muhammad Farel yang kemudian dilanjutkan sesi tanya jawab.
Gambar 2. Proses Pembuatan Pupuk Organik oleh Dr. Reni dan Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya dengan Memanfaatkan Limbah Rumah Tangga
Gambar 3. Diskusi Interaktif dengan Masyarakat dan Petani Desa Tegalasri
Acara ini mendapat respon positif dari masyarakat desa yang sangat antusias untuk belajar dan menerapkan teknik pembuatan pupuk organik. Banyak masyarakat yang penasaran mengenai pupuk organik ini terutama mengenai pupuk vermikompos.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan mahasiswa dan masyarakat Desa Tegalasri dapat bersinergi dalam memanfaatkan keanekaragaman hayati untuk meningkatkan kesuburan tanah dan produktivitas pertanian yang berkelanjutan.
Gambar 4. Mahasiswa KKN Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya
Gambar 5. Tim Pengabdian Masyarakat FP UB dan Warga yang Berpartisipasi